Jakarta -
Dalam penanganan penyakit jantung koroner, tentu pernah mendengar istilah operasi bypass jantung. Operasi bypass jantung atau CABG (Coronary Artery Bypass Graft) adalah operasi yang dilakukan ketika seseorang mengalami penyakit jantung koroner, atau kondisi adanya penyumbatan pada pembuluh darah koroner.
Operasi ini dilakukan dengan membuat 'jalan pintas' atau bypass sehingga aliran darah tidak melewati pembuluh darah yang tersumbat.
Kabar baiknya, Anda tak perlu bingung ke mana harus pergi ketika mengalami penyakit jantung koroner. Sebab CABG ini dapat dilakukan secara advance di layanan Cardiovascular Center Mayapada Hospital oleh dokter-dokter ahli bedah jantung spesialis dan subspesialis berpengalaman yang didukung dengan fasilitas yang lengkap dan canggih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu dokter ahli bedah jantung, Dr. dr. Yan Efrata Sembiring, Sp.B, Sp.BTKV, Subsp VE (K) yang merupakan Dokter Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Konsultan Vaskular dan Endovaskular di Mayapada Hospital Surabaya menjelaskan bypass jantung dilakukan untuk membuat 'jalan baru' di sekitar pembuluh darah jantung yang menyempit atau tersumbat agar aliran darah kembali lancar.
"Sehingga otot jantung tetap mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi. Pembuluh darah lain bisa diambil dari tubuh pasien, misalnya dari kaki, tangan, atau dada bagian belakang," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (8/8/2024).
CABG menjadi pilihan terapi apabila kondisi sumbatan pada pembuluh darah koroner sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan pemasangan stent/ring. Menurut dr. Ismail Dilawar, SpBTKV Subsp. JD(K), Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiak Vaskular Subspesialis Jantung Dewasa Konsultan dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, pemasangan stent/ring jantung dilakukan melihat kondisi pasien, sebab tidak semua jantung ideal untuk dipasangkan ring karena lokasi penyumbatan yang sulit.
"Ini bergantung terhadap beberapa penilaian, salah satunya adalah berat ringannya sumbatan. Yang kedua adalah banyak sedikitnya sumbatan, ketiga adalah panjang pendeknya sumbatan. Ketika penyumbatannya sudah banyak sekali, panjang sekali, kemudian persennya sudah berat di atas 70 persen, pilihannya adalah operasi bypass," jelas dr. Ismail.
Umumnya, operasi CABG yang sering dilakukan adalah dengan metode konvensional atau teknik 'on pump' yang menggunakan mesin pintas jantung paru (heart lung machine) yaitu sebuah mesin yang secara temporer mengambil alih fungsi jantung dan paru-paru saat pembedahan, terutama peredaran darah dan kandungan oksigen pada tubuh pasien.
Pada metode konvensional ini, jantung benar-benar dihentikan dan dikosongkan dari darah, sehingga memudahkan dokter bedah dalam melihat serta melakukan penyambungan pembuluh darah pintas ke pembuluh darah jantung.
"Teknik lain yang juga dipakai oleh dokter bedah jantung adalah teknik tanpa menggunakan mesin pintas jantung paru yang disebut Off-Pump Coronary Artery Bypass (OPCAB), Pada metode ini, jantung tetap dibiarkan berdetak selama operasi dengan hanya menstabilkan area-area tertentu yang sedang dikerjakan oleh dokter bedah dengan menggunakan alat-alat khusus," ujar dr Ismail.
Melihat teknik tindakan yang dilakukan pada kondisi jantung yang masih berdetak, tentunya tindakan ini membutuhkan tingkat keahlian yang tinggi dari dokter bedah jantung, sehingga yang mengerjakan teknik ini tidak sebanyak yang mengerjakan dengan teknik on pump.
Selain kedua teknik tersebut, ada pula teknik advance yang disebut Minimally Invasive Coronary Artery Bypass Grafting (MICS) yaitu operasi CABG dengan minim sayatan di dada.
"Pada tindakan minimal invasif CABG, sayatannya hanya sekitar 4-5 senti dan tidak memotong tulang, jadi pemulihan pasca-operasi akan lebih singkat, perawatan luka pun akan lebih minimal, dan luka bekas operasi pun akan lebih tidak terlihat," demikian dijelaskan dr. Arinto Bono Adji Hardjosworo, Sp.BTKV, Subsp. JD (K) Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Subspesialis Jantung Dewasa Konsultan Mayapada Hospital Tangerang.
Kondisi ini mungkin terjadi pada Anda atau keluarga, sehingga Anda juga perlu tahu bahwa operasi CABG baik secara on pump, off pump, maupun minimal invasif dapat dikerjakan secara komprehesif bersama dokter bedah jantung dan tim multidisiplin lainnya yang ada di Cardiovascular Center Mayapada Hospital.
Sebagai layanan yang fokus dalam penanganan kasus jantung, Cardiovascular Center Mayapada Hospital telah banyak mengerjakan kasus advance bersama tim dokter multidisiplin yang ahli, didukung dengan fasilitas dan alat canggih dengan teknologi terkini. Mengedepankan layanan yang berstandar international, Mayapada Hospital juga secara konsisten memperkuat kompetensi dokter dan SDM lainnya melalui pelatihan baik di dalam maupun luar negeri sehingga siap dalam mengerjakan berbagai kasus kompleks, salah satunya bedah jantung.
Selain CABG, Cardiovascular Center Mayapada Hospital juga telah menangani operasi penggantian katup jantung (mitral dan aorta), penanganan gangguan pembuluh darah aorta dengan prosedur TEVAR dan Bentall, sampai dengan bedah jantung untuk menangani penyakit jantung bawaan pada anak-anak seperti Tetralogi of Fallot, ASD dan VSD.
(ncm/ega)