Gaduh Pengakuan Anak David Bayu soal Video Syur, Ini Alasan Jangan Latah Minta 'Link'

Jakarta -

Baru-baru ini, viral video asusila di media sosial dengan pemeran wanita yang mirip dengan anak musisi David Bayu, AD. AD telah menjalani serangkaian pemeriksaan terkait kasus tersebut.

Dalam pemeriksaannya sebagai saksi, AD mengakui bahwa wanita dalam video tersebut adalah dirinya.

"Dari hasil pemeriksaan lanjutan yang dilakukan terhadap saksi AD, saksi AD mengakui bahwa sosok wanita dalam video tersebut adalah dirinya," beber AKBP Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya, Rabu (7/8/2024).

"Dari keterangan saksi AD, penyidik mendapatkan beberapa keterangan baru yang akan didalami oleh penyidik untuk pengembangan hasil penyidikan dalam penanganan perkara quo," sambungnya.

Saat muncul video syur semacam ini, tidak sedikit warganet yang mulai penasaran ingin melihatnya. Bahkan, ada beberapa yang 'latah' meminta link dan ikut menyebarkannya ke publik.

Psikolog Nuzulia Rahma Tristinarum dari Pro Help Center sebelumnya menjelaskan langkah bijak dalam menanggapi kasus video syur yang kerap marak menjadi konsumsi publik. Menurutnya, daripada 'latah' ikut menyebarkan, cobalah untuk memposisikan diri jika orang yang tersandung kasus adalah diri sendiri.

"Biar nggak latah nanya link video tersebut, sebaiknya fokus pada diri sendiri. Coba tanya diri sendiri, apa yang aku inginkan dari video itu? Apa ada manfaatnya bagiku?" terangnya beberapa waktu lalu.

"Bagaimana kalau aku yang mengalami hal tersebut, apa senang dengan semua yang terjadi?" lanjut Rahma.

Rahma menyebut ada berbagai respons dari setiap orang menyikapi video syur dan latah mencari tahu, mulai dari murni penasaran hingga ingin turut meramaikan kasus viral tersebut.

"Adapula yang secara norma ia tahu bahwa video tersebut tidak baik sehingga menghujatnya, namun karena ramai diberitakan jadi penasaran juga," tambahnya.

Maka dari itu, Rahma berpesan agar masyarakat harus kritis dalam menanggapi kasus video syur seperti ini. Ini akan jauh lebih baik daripada mengomentari atau meramaikan kasus tersebut.

(sao/naf)