POTENSI terjadinya gempa bumi besar yang mengguncang Jepang telah meningkat. Badan Meteorologi Jepang melaporkan potensi tersebut langsung kepada Perdana Menteri Fumio Kishida.
Sontak Kishida membatalkan sejumlah agenda kunjungan ke Asia Tengah. Peringatan itu dikeluarkan setelah Jepang barat daya diguncang gempa bumi berkekuatan 7,1 skala Richter pada Kamis (8/8).
Peringatan ini menjadi yang pertama untuk wilayah di sekitar Palung Nankai yang membentang dari barat daya hingga Jepang tengah. Sumbernya dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Jepang.
Baca juga : Kemenlu Pastikan tidak ada WNI Jadi Korban Gempa di Jepang
"Dalam skenario terburuk, gempa bumi dahsyat dapat mengguncang sebagian besar wilayah Jepang, dari wilayah Kanto yang berpusat di Tokyo hingga wilayah barat daya Kyushu, dan gelombang tsunami yang tinggi dapat melanda wilayah pesisir Kanto hingga Okinawa," kata badan tersebut, dilansir dari Anadolu, Jumat (9/8)
Beberapa korban luka-luka dan kerusakan bangunan dilaporkan di Miyazaki dan dua provinsi tetangga setelah gempa bumi melanda wilayah tersebut pada Kamis.
Pada Hari Tahun Baru tahun ini, Jepang dilanda gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter yang menewaskan 238 orang, sementara sedikitnya 19 orang masih hilang di Semenanjung Noto di Jepang bagian tengah.
Kishida akan terbang ke Astana untuk menjadi ketua bersama pertemuan puncak pertama dengan negara-negara Asia Tengah -- Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Kemudian, ia akan terbang ke Mongolia untuk bertemu dengan Presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh, serta Perdana Menteri Luvsannamsrai Oyun-Erdene. Akan tetapi, program yang dijadwalkan telah tertunda. (I-2)