Jakarta -
Si Kocong dan ibunya berinisial SB akhirnya dipulangkan ke Ukraina dari Bali dengan penerbangan dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Kamis (8/8/2024) pukul 10.00 Wita. Bocah bule berinisial BS (7) itu sempat menangis tantrum karena ogah pulang.
"Nggak mau pulang dia. Mungkin dia betah di Bali," kata Kepala Imigrasi Denpasar Ridha Sah Putra di kantornya, Kamis (8/8/2024).
Pantauan detikBali, si Kocong kerap bercanda dengan petugas imigrasi saat ibunya sedang menyiapkan barang bawaannya di ruang intelijen dan penindakan Imigrasi Denpasar. Sesekali, si Kocong menengok keluar pintu dan berinteraksi dengan petugas imigrasi yang datang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama, saat akan berangkat ke bandara, si Kocong malah tantrum. Si Kocong rewel dan menangis saat akan berangkat ke bandara dan pulang ke negaranya. Ibunya sampai kewalahan menenangkan si Kocong yang menangis.
"Tadi di dalam (ruang intel dan penindakan), nggak mau keluar dia (si Kocong). Namun, dia dan ibunya baik-baik saja secara mental maupun fisik. Jadi, selama di detensi, mereka berbaur dengan petugas dan kondisinya baik-baik saja," kata Ridha.
Sebelumnya, si Kocong dan ibunya mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta sejak 21 Desember 2023. Mereka berbekal visa kedatangan (visa on arrival) yang berlaku hingga 21 Januari 2024.
Si Kocong dan ibunya hanya berwisata selama di Bali. Ridha mengatakan tidak ada aktivitas negatif atau mencurigakan lainnya selama BS dan SB berada di Bali.
"Tujuannya hanya liburan ke Bali. Tapi yang bersangkutan tidak ada itikad baik memperpanjang visa. Sehingga overstay," kata Ridha.
Ridha mengatakan Imigrasi sudah memberikan cap merah di paspor SB. Nama mereka diusulkan masuk daftar penangkalan selama enam bulan
Artikelnya telah tayang di detikbali
(sym/sym)