ICW Sindir Ghufron-Tanak Lolos Tes Tulis Capim KPK: Cek Kasus Etiknya di Dewas

1 month ago 25
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

Jakarta -

Sebanyak 40 orang peserta calon pimpinan KPK telah lolos tes tulis. Indonesia Corruption Watch (ICW) menyoroti lolosnya Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dan Nurul Ghufron dalam seleksi tersebut.

"ICW juga menyoroti beberapa nama. Setidaknya ada sejumlah nama yang berasal dari internal KPK, yang paling terkenal kan pasti ada dua pimpinan saat ini, yaitu Johanis Tanak dan Nurul Ghufron," kata peneliti ICW Diky Anandya dalam acara diskusi bertajuk 'Menakar Kerja Pansel KPK 2024: Menguatkan atau Memperlemah Pemberantasan Korupsi?', Jumat (9/8/2024).

Diky mengatakan Pansel seharusnya melihat kinerja Ghufron dan Tanak selama menjadi pimpinan KPK lima tahun terakhir. Kinerja KPK di periode kepemimpinan keduanya sebagai bagian dari pimpinan mengalami keterpurukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita flashback kinerja KPK periode 2019-2024 yang sering dihadirkan KPK itu lebih banyak kontroversi ketimbang prestasi," katanya.

Ghufron dan Tanak juga beberapa kali dilaporkan ke Dewas KPK atas dugaan pelanggaran etik. Kasus etik Ghufron yang terakhir pun masih menggantung jelang sidang vonis setelah Ghufron menggugat Dewas KPK ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

ICW menilai kontroversi KPK yang banyak berkutat pada pelanggaran etik saat ini membuat kerja utama KPK di isu pemberantasan korupsi menjadi terganggu.

"Beberapa waktu terakhir lebih banyak berkutat pada pelanggaran etik di lingkungan mereka sehingga kerja-kerja utamanya, seperti penindakan, pencegahan, dan pendidikan menjadi tidak maksimal," jelas Diky.

"Ini yang kemudian penting untuk diawasi atau dilihat lebih lanjut oleh Panitia Seleksi karena di tahapan selanjutnya kan cukup krusial juga, profile assessment," sambungnya.

ICW mendesak Pansel menelusuri lebih jauh terkait rekam jejak Ghufron dan Tanak. Pansel diminta melihat riwayat kasus etik yang melibatkan kedua pimpinan KPK itu di Dewas KPK.

"Spesifik terkait dua nama ini sebetulnya kami meminta Panitia Seleksi itu bisa mencari jejak menggunakan metode jemput bola dengan Dewan Pengawas apakah dua orang ini pernah melakukan pelanggaran kode etik yang itu dikategorikan cukup berat. Jangan hanya bertumpu pada ada atau tidaknya putusan etik," ucap Diky.

(ygs/idn)

Read Entire Article