Jakarta -
PT Astra International Tbk turut berpartisipasi dalam Program Kampung Iklim (ProKlim) melalui pengembangan Kampung Berseri Astra. Implementasi tersebut membawa Kampung Berseri Astra meraih Penghargaan PROKLIM di Festival LIKE 2, di JCC, Senayan.
Penghargaan tersebut merupakan wujud apresiasi KLHK terhadap pihak terkait dalam pelaksanaan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Astra sendiri mendapatkan penghargaan 'Apresiasi Pendukung ProKlim' oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) atas inisiasi ProKlim melalui program Kampung Berseri Astra.
"Kita akan terus mengembangkan program Kampung Berseri Astra ProKlim, sehingga manfaat dari program ini bisa menjadi lebih luas jangkauannya dan dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar," ujar Head of Environment & Social Responsibility Astra Diah Suran Febrianti, ditemui seusai menerima penghargaan ProKlim di JCC, Jumat (9/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ProKlim dari KLHK memiliki 4 tingkatan, di antaranya Pratama, Madya, Utama, dan Lestari. Diah menyebut, pihaknya akan mendorong Kampung Berseri Astra ProKlim lainnya untuk mencapai tingkat Lestari.
Grup Astra lainnya turut mendapatkan apresiasi pendukung ProKlim pada hari ini, yaitu PT Astra International Tbk-Daihatsu Solo Baru, PT Pamarapersada Nusantara untuk site PT Kaltim Prima Coal di Kutai Timur dan distrik Kideco.
Saat ini, Astra sudah memiliki 200 KBA. Dengan rincian 118 mendapatkan predikat ProKlim dan 12 di antaranya sudah menyandang predikat Lestari.
Astra secara konsisten mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat desa di seluruh Indonesia melalui Kampung Berseri Astra, sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.
Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menjelaskan pentingnya ProKlim dalam memperlambat perubahan iklim. Ia mengatakan salah satu faktor perubahan iklim adalah banyaknya gas emisi yang dilepaskan ke lapisan atmosfer dan membuat bumi semakin panas.
"Ini kemudian kaitannya dengan panas dan situasi atmosfer yang berubah karena akibat tadi ya (perubahan iklim). Kenapa itu terjadi? Karena ada industri yang terus-terusan kasih emisi dan sebagainya," kata Siti.
Siti menambahkan ProKlim bukan sekadar tempat konservasi iklim. Lebih lanjut ia menegaskan ProKlim adalah upaya memperlambat perubahan iklim yang menjadi tanggung jawab bersama.
"Oleh karena itu, program kampung iklim tadi Ibu Dirjen PPI bilang dari mulai disebut program kampung iklim tahun 2011, maka pada tahun 2022-2023 kita mengatakan bahwa ini bukan hanya soal satu side atau suatu tempat. Tapi ini adalah persoalan secara keseluruhan permukaan bumi, istilahnya lapisan biosfer dan sampai atmosfer itu adalah persoalannya," jelas Siti.
Sebagai Festival LIKE 2 yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini digelar dalam rangka road to COP ke-29. Event ini berlangsung mulai tanggal 8 hingga 11 Agustus 2024.
(anl/ega)