Kenali Gejala, Penyebab, serta Penanganan Epilepsi pada Anak

1 month ago 21
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online
Kenali Gejala, Penyebab, serta Penanganan Epilepsi pada Anak Ilustrasi(Dok. Freepik)

EPILEPSI merupakan salah satu gangguan neurologi yang dapat memengaruhi kualitas hidup anak-anak secara signifikan. Epilepsi pada anak bisa menyebabkan gejala berupa kejang yang membuat para orang tua merasa khawatir. Namun, orang tua perlu tetap tenang agar bisa menghadapinya dengan cara yang tepat.

Baca juga : Sistem Imunitas yang Baik Buat Otak Anak Berkembang Optimal

Dikutip dari laman resmi Siloam Hospitals, berikut penyebab, gejala, hingga pengobatan epilepsi pada anak.

1. Pengertian epilepsi 

Epilepsi pada anak adalah suatu kondisi ketika sel-sel di otak anak menciptakan aktivitas listrik yang tidak teratur secara tiba-tiba. Hal ini mengakibatkan anak mengalami kejang. Epilepsi adalah serangan kejang paroksismal (tiba-tiba) berulang tanpa provokasi dengan interval lebih dari 24 jam tanpa penyebab yang jelas.

Baca juga : Kenalkan Edukasi Kelistrikan pada Anak sejak Dini

Berdasarkan tipe bangkitan kejang, epilepsi dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Pertama, kejang umum, yaitu kejang tonik, klonik, tonik-klonlik, atonik, absans, mioklonik. Kedua, kejang fokal, yaitu fokal sederhana, fokal kompleks, kejang fokal menjadi umum. Ketiga, kejang yang belum dapat diklasifikasi.

2. Penyebab Epilepsi pada Anak

Epilepsi pada anak terjadi ketika aktivitas listrik di otak anak tidak terkontrol. Sebagai informasi, aktivitas listrik mengalir di antara sel-sel otak dan membantu sel-sel untuk berkomunikasi. Namun, terkadang, listrik di antara sel-sel dapat menjadi tidak teratur. Ketidakteraturan tersebut menyebabkan gejala kejang untuk sementara hingga otak kembali mampu mengirimkan pesan yang benar ke sel-sel lain di otaknya.

Baca juga : Ini Panduan Optimalisasi Perkembangan Otak Anak

Adapun beberapa kondisi yang diketahui dapat menyebabkan epilepsi pada anak adalah komplikasi akibat persalinan (cedera lahir), trauma kepala atau cedera otak, infeksi, seperti meningitis atau ensefalitis, kelainan genetik, memiliki riwayat orang tua atau keluarga dengan epilepsi, kelainan pada pembentukan struktur otak sebelum lahir, kelahiran prematur, dan kelainan metabolik bawaan.

Patut diketahui, terkadang penyebab epilepsi pada seorang anak tidak diketahui secara pasti dan kondisi ini terjadi secara sporadis atau acak. International League Against Epilepsy (ILAE) pada tahun 1989 membagi epilepsi menjadi 3 berdasarkan etiologi atau penyebabnya, yaitu Epilepsi atau sindrom epilepsi idiopatik, yaitu epilepsi tanpa adanya kelainan struktur otak dan tidak ditemukan defisit neurologi. Faktor genetik diduga berperan pada tipe ini dan biasanya khas mengenai usia tertentu.

Lalu, epilepsi atau sindrom epilepsi simptomatik, yaitu epilepsi yang disebabkan satu atau lebih kelainan anatomi dan ditemukan defisit neurologi. Kemudian, epilepsi atau sindrom epilepsi kriptogenik, yaitu epilepsi atau sindrom epilepsi yang diasumsikan simtomatik tetapi etiologi masih belum diketahui. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan (pemeriksaan pencitraan, genetik, metabolik), klasifikasi kriptogenik banyak yang dapat digolongkan sebagai epilepsi simtomatik.

Baca juga : Selalu Berulang, Ini Ciri Pembeda Kejang Epilepsi dengan Bukan Epilepsi

3. Gejala Epilepsi pada Anak

Gejala epilepsi pada anak biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit. Gejala ini bisa berupa kehilangan kesadaran atau pingsan, gerakan otot yang tidak terkendali, tidak bisa berbicara, serta detak jantung dan napas cepat. Kejang mungkin terlihat berbeda pada setiap anak dan tidak selalu melibatkan gerakan otot yang tidak terkendali. Namun, setiap orang biasanya memiliki gejala kejang yang sama setiap episodenya kembali.

Setelah kejang, anak biasanya merasa lelah atau bingung tentang apa yang baru saja terjadi. Mereka mungkin juga tidak memiliki ingatan tentang kejang yang terjadi sampai berhenti. Beberapa anak mungkin mengalami sakit kepala setelah kejang

Penanganan Awal dan Pengobatan Epilepsi pada Anak

Penanganan awal ketika terjadi epilepsi pada anak adalah 

  • Orangtua tetap harus tetap tenang dan tidak panik.
  • Jauhkan anak dari benda-benda berbahaya di sekitarnya, seperti benda tajam atau benda lain yang dapat melukainya.
  • Kendurkan pakaian anak. 
  • Coba baringkan tubuhnya ke arah kanan atau kiri agar cairan dalam mulut bisa keluar dan tidak masuk ke jalan napasnya.
  • Hindari memasukkan benda apa pun ke dalam mulut anak saat kejang terjadi. Orang tua jangan berusaha untuk menahan tubuh anak saat kejang sedang terjadi. 
  • Selama dan setelah kejang, selalu pantau napas anak. Jika setelah kejang anak tidak bernapas, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat.

Setelah kejang berakhir, anak mungkin ketakutan dan bingung dengan kondisi yang dialami. Orang tua bisa mendampingi dan menenangkan si kecil hingga ia merasa lebih baik dan stabil. Terakhir, catat durasi dan tipe kejang yang dialami anak

Adapun, untuk pengobatan epilepsi pada anak bertujuan untuk mengontrol, menghentikan, atau mengurangi frekuensi kejang. Dalam hal ini, dokter biasanya memberikan obat anti kejang untuk mengobati gejala epilepsi dan frekuensi kejang, namun bukan mengatasi penyebab yang mendasarinya. Obat anti kejang dapat membantu mencegah ketidakteraturan aktivitas listrik di otak.

Pastikan si Kecil meminum obat secara teratur. Penghentian obat tiba-tiba akan mengakibatkan timbulnya kejang atau status epileptikus. Selain itu, penting untuk mengetahui dan mengenali pencetus kejang pada anak anda sehingga serangan kejang bisa dihindari. Pencetus yang  sering dialami adalah lupa minum obat, kurang tidur, terlambat atau lupa makan, sakit atau demam, dan lain-lain. (M-4)

Read Entire Article