Jakarta -
Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Rumadi Ahmad mengatakan kepemimpinan KPK periode 2019-2024 mengecewakan secara kinerja. Dia menyebutkan kondisi KPK babak belur.
"Kita bisa belajarlah kepemimpinan 5 tahun yang harusnya 4 tahun ini, itu memang harus kami akui babak belur, babak belur," kata Rumadi dalam acara diskusi bertajuk 'Menakar Kerja Pansel KPK 2024: Menguatkan atau Memperlemah Pemberantasan Korupsi', Jumat (9/8/2024).
Rumadi menilai perlu ada evaluasi masif di internal KPK. Dia menyebutkan pimpinan KPK saat ini harus melakukan muhasabah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya dalam beberapa kali kesempatan saya menyampaikan kayaknya secara internal, pimpinan KPK juga harus muhasabah, harus mengaca diri," jelas Rumadi.
"Tapi kalau nggak punya kaca, ya, mungkin teman-teman ICW bisa memberikan kaca supaya bisa berkaca," sambungnya.
Rumadi juga menyinggung seleksi calon pimpinan KPK yang saat ini tengah berjalan. Saat ini, tersisa 40 calon pimpinan KPK dan 40 calon anggota Dewas KPK.
Dia meminta Pansel Capim KPK mendengar masukan publik. Dia berharap pimpinan KPK yang terpilih merupakan orang-orang yang bersih dari riwayat pelanggaran.
"Bagi yang punya track record buruk yang sudah diberikan catatan oleh teman-teman masyarakat sipil, terutama yang negative list itu memang harus diberikan tekanan," jelas Rumadi.
"Terutama yang negative list ini memang harus benar-benar diberikan perhatian. Kalau sampai yang negative list melenggang sampai ke atas itu akan menimbulkan pertanyaan dan efeknya kepercayaan masyarakat kepada KPK akan terganggu," sambungnya.
Saat ini ada 40 peserta calon pimpinan dan 40 calon anggota Dewas KPK yang lolos tes tulis. Para peserta itu akan menjalani seleksi selanjutnya, yaitu profile assessment pada 28-29 Agustus 2024.
Simak Video 'Aksi Teatrikal di KPK, Tuntut Usut Masalah Dinasti Politik di Kaltim':
(ygs/haf)