Olimpiade: Indonesia 2 Emas Setelah 32 Tahun, Tak Ada dari Bulutangkis

2 months ago 26
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta -

Kontingen Indonesia kembali meraih dua emas di Olimpiade setelah 32 tahun. Tapi, raihan emas di Paris 2024 tak ada dari bulutangkis.

Indonesia kembali menambah emas di Olimpiade 2024 setelah Rizki Juniansyah menjadi pemenang angkat besi kelas 73 kilogram. Berlomba di South Paris Arena, Jumat (9/8/2024) dini hari WIB, dia menjadi pengumpul total angkatan terbanyak 354 kilogram.

Keberhasilan Rizki ini menggenapi emas yang raih cabor panjat tebing nomor speed putra. Veddriq Leonardo yang menjadi juara dengan catatan waktu 4,75 detik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan, Indonesia sudah meraih tiga medali dengan rincian dua emas dan satu perunggu. Medali itu dari cabor bulutangkis nomor tunggal putri yang tercatat atas nama Gregoria Mariska Tunjung.

Raihan dua emas ini menjadi ulangan Olimpiade 1992 di Barcelona. Saat itu, bulutangkis mengawinkan emas tunggal putra dan tunggal putri. Alan Budikusuma dan Susy Susati yang mencatatkan sejarah itu.

Di sepanjang keikutsertaan di Olimpiade, Indonesia sudah mengumpulkan 10 emas. Delapan di antaranya didapat dari cabor bulutangkis.

Dalam enam Olimpiade lainnya, Indonesia meraih satu emas. Rexy Mainaky/Ricky Subagja pada Olimpiade 1996, Tony Gunawan/Candra Wijaya pada Olimpiade 2000, Taufik Hidayat pada Olimpiade 2004, Markis Kido/Hendra Setiawan pada Olimpiade 2004, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada Olimpiade 2016, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu pada Olimpiade 2020.

Indonesia sekali gagal meraih emas setelah 1992 ketika Olimpiade 2012. Di London, tim Merah-Putih meraih dua perak dan satu perunggu. Bulutangkis gagal meraih medali.

Target emas untuk bulutangkis memang tak realistis. Pendapat itu diungkap oleh pengamat bulutangkis, Daryadi.

"Harus diakui memang sejak sebelum Olimpiade digelar, di beberapa kesempatan, saya sempat menyampaikan analisa bahwa peluang Indonesia untuk mendapat emas di Paris memang lebih berat dibandingkan Olimpiade-olimpiade sebelumnya," kata Daryadi kepada detikSport dalam perbincangan telepon, Rabu (7/8/2024).

"Ini menyangkut track record materi yang kita miliki. Jadi, dari materi pemain-pemain Indonesia yang tampil di Olimpiade tidak ada yang di top ranking. Dengan posisi seperti ini layak tidak sih mereka dibebani dengan target emas?"

Senada dengan Daryadi, Imelda Wiguna juga menyebut bulutangkis memikul beban berat di Paris. Legenda hidup bulutangkis itu secara spesifik mengomentari nomor ganda putri.

"Memang mendekati Olimpiade itu masyarakat atau PBSI, siapapun juga, seolah-olah mengharapkan Apri karena kemarin baru juara Olimpiade. Kemungkinan saya tebaknya begitu, jadi kayak terbeban," kata Ketua Harian PB Jaya Raya tersebut.

"Dia itu kan juara Olimpiade di Tokyo momennya sangat pas sehingga penghargaan kepada Apri dan Greysia luar biasa. Artinya bonus apa segala macam luar biasa itu. Begitu dipuji, dibuatkan iklan dan lain-lainnya. Dia juga merasa suka oke dan senang nih."

"Tiba-tiba ada tuntutan yang meskipun ada ditulis tapi ada juga yang tidak ditulis tetapi menurut saya dia punya (beban) dan pastinya tidak semua orang bisa mengatasi."

Di Paris, Indonesia masih bisa menambah medali lagi. Lifter putri, Nurul Akmal, akan turun di nomor +83 kilogram.

(cas/pur)

Read Entire Article