Jakarta -
Asisten Deputi Pembangunan Sumber Daya Manusia (PSDM) dari Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), Tuti Trihastuti Sukardi, mengatakan program pencegahan tengkes (stunting) harus menjadi fokus pemerintahan yang baru. Hal itu merupakan upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting pada masa transisi pemerintahan di daerah maupun pusat.
"Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah baru di pusat dan daerah ke depan untuk dapat memastikan bahwa aspek pencegahan menjadi fokus dalam upaya percepatan penurunan stunting ke depannya," kata Tuti Trihastuti Sukardi dalam Rakornas Percepatan Penurunan Stunting di kawasan Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Seperti diketahui, pilkada serentak akan berlangsung pada November 2024. Transisi kekuasaan di tiap daerah jangan sampai menghambat program percepatan penurunan stunting demi menuju Indonesia Emas 2045.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tuti menjelaskan, pada 2024 Indonesia punya target menurunkan angka stunting sampai ke 14 persen dari angka 21,5 persen. Untuk mewujudkan target itu, seluruh stakeholder harus melakukan kolaborasi.
"Kita membutuhkan penyempurnaan berbagai aksi konvergensi agar konvergensi yang dilakukan oleh semua pihak, tidak bisa sendirian, harus kolaboratif sehingga tidak hanya mampu menurunkan prevalensi, melainkan kita juga mampu mengedepankan aksi pencegahan agar tidak tercipta kasus stunting yang baru," jelasnya.
Tuti berharap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat memastikan program tersebut bisa berjalan sebagaimana mestinya. Sebab, OPD memiliki kapasitas untuk menjaga program tersebut berlangsung baik.
"Peran bapak dan ibu dari OPD untuk menjadi kunci untuk memastikan semua itu bisa berjalan," ucapnya.
(dnu/dnu)