Jakarta -
Kabar kecelakaan penerbangan terdengar semakin sering belakangan ini, tetapi penelitian menunjukkan kesimpulan berbeda. Penerbangan semakin aman di masa kini.
Masalah penerbangan secara beruntun terjadi, termasuk deretan insiden yang tidak biasa dari pabrikan raksasa Boeing. Mulai dari skandal lepasnya pintu maskapai Alaska Airlines, hingga beberapa kejadian turbulensi parah yang menyebabkan cedera dan kematian.
Tetapi, sebuah penelitian terbaru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menyimpulkan bahwa perjalanan dengan pesawat menjadi lebih aman dari dekade ke dekade selanjutnya. Studi itu diterbitkan MIT dalam Journal of Air Transport Management.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir Travel Nine, Jumat (9/8/2024), statistik penelitian itu juga mencakup analisis risiko saat COVID-19, tetapi dengan ukuran yang terpisah dari tren keselamatan jangka panjang. Analisis lebih berfokus pada kecelakaan dan serangan yang disengaja terhadap penerbangan.
Data menunjukkan bahwa penerbangan saat ini 39 kali lebih aman dibandingkan penerbangan pada setengah abad yang lalu. Pada 50 tahun lalu, satu penumpang dari 350 ribu penumpang memiliki risiko kematian di udara.
Rasio kematian itu semakin mengecil setiap dekade. Tahun 1978 hingga 1987, angka tersebut menjadi 1:750.000. Dari tahun 1988 hingga 1997, rasio kembali mengecil ke 1:1.300.000. Kemudian pada 2007 hingga 2017, menjadi 1:7.900.000.
Seiring berjalannya waktu, angka tersebut pun merosot drastis menjadi 1:13.700.000 dari tahun 2018 hingga 2022.
Sebagai perbandingan, kemungkinan meninggal dalam kecelakaan mobil sangat tinggi, yakni 1:93. Sedangkan angka kematian akibat penerbangan juga lebih kecil dibanding wisatawan dibunuh hiu yakni 1:3.750.000.
"Keselamatan penerbangan terus membaik," ujar profesor dan penulis studi Arnold Barnett.
Ia menjelaskan risiko kematian di udara terus menurun sekitar tujuh persen per tahunnya. Sementara dalam satu dekade, penurunan mencapai dua kali lipat.
"Anda mungkin berpikir bahwa ada tingkat risiko yang tidak dapat dikurangi yang tidak dapat kita turunkan, namun, peluang untuk meninggal dalam perjalanan udara terus menurun sekitar tujuh persen per tahun, dan terus menurun dua kali lipat setiap dekade," kata Barnett.
"Setelah beberapa dekade mengalami peningkatan (rasio keselamatan) yang tajam, sangatlah sulit untuk terus meningkat dengan kecepatan yang sama. Namun, mereka berhasil," Barnett menambahkan.
(wkn/fem)