PULUHAN pengunjuk rasa yang berasal dari Forum Masyarakat Peduli Pilkada Bersih mendatangi kantor DPP Gerindra. Mereka meminta partai politik (parpol) tidak mengusung calon kepala daerah berstatus mantan napi koruptor.
Komitmen parpol untuk tidak mengusung calon kepala daerah bersatus mantan napi koruptor merupakan upaya untuk memberantas korupsi yang terjadi di lingkungan kepala daerah.
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Pilkada Bersih Wahyu Munandar meuturkan pihaknya sengaja ingin bertemu Prabowo untuk menolak dicalonkannya mantan koruptor dalam Pilbub Musi Banyuasin Sumsel mendatang.Wahyu menjelaskan kalau salah satu calon bernama Lucianty merupakan mantan terpidana korupsi yang didukung Gerindra. Pihaknya merasa dukungan tak sesuai dengan janji Prabowo sendiri.
Baca juga : Pilbup Bogor, NasDem Terima Kunjungan Rudy Susmanto dari Gerindra
"Kita masih ingat dalam pileg lalu Gerindra mencoret dua mantan koruptor. Salut dengan komitmen Prabowo saat itu yang berbeda dengan sekarang ini," ujar Wahyu kepada sejumlah media.
Dijelaskannya, Lucianty sendiri terkena OTT KPK tahun 2015 lalu dan dalam persidangan dinyatakan terbukti bersalah.
"Apalagi waktu itu Lucianty terbukti melakukan suap terkait pengesahan APBD. Lantas sekarang diberi dukungan untuk mengelola APBD lagi?" tambah Wahyu.
Wahyu mempertanyakan sikap Prabowo yang tidak konsisten dengan janjinya sendiri. Padahal menurutnya kemenangan Prabowo dalam Pilpres lalu karena kepercayaan masyarakat akan ketegasan Prabowo yang anti korupsi.
Setelah berorasi, massa menyampaikan pernyataan sikap yang diterima staf kantor DPP Gerindra untuk diteruskan ke Prabowo. Massa membubarkan diri dengan tertib. (Z-8)