KEBAHAGIAAN dan rasa haru melingkupi Ravidho Ramadhan dan keluarganya pada saat wisuda pascasarjana yang berlangsung di Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada pada Rabu, 24 Juli lalu. Ravidho yang menempuh program Doktoral di Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM itu menjadi doktor termuda dan tercepat pada usia 26 tahun.
Laki-laki kelahiran Teluk Balengkong, Indragiri Hilir, Riau tahun 1998 mampu menuntaskan studinya dengan penelitian berjudul Validasi dan Pemanfaatan Data Satelit Global Precipitation Measurement untuk Analisis Curah Hujan dan Bencana Hidrometeorologi di Indonesia yang dibimbing oleh Dr. rer. nat. Wiwit Suryanto (Promotor), Prof. Sholihun (Co-Promotor), dan Prof. Marzuki (Co-Promotor). Tidak hanya doktor termuda di FMIPA UGM, Ravhido juga berhasil meraih IPK 4.00.
Ravidho memulai perjalanan pendidikannya di Desa Tunggal Rahayu Jaya, Riau, sebuah desa transmigrasi dengan keterbatasan akses listrik. Pada usia 5 tahun, ia memulai pendidikan di SD, mengikuti jejak teman-teman sebayanya. Pendidikan SMP dilanjutkan di kampung halaman dan SMA di kota kabupaten. “Saya menyelesaikan Pendidikan S1 dan S2 pada Jurusan Fisika Universitas Andalas melalui program Fast Track sehingga dapat menyelesaikan studi S1 dan S2 selama 5 tahun,” kata Ravidho, dilansir dari laman resmi UGM, Jumat (9/8).
Baca juga : STIE Hidayatullah dan IOU Jalin Kerjasama Pendidikan dan Riset
Ketertarikan Ravidho pada program S3 Fisika di UGM didorong oleh penawaran program By Research yang memungkinkan ia tetap bekerja sebagai asisten riset di Universitas Andalas. Ia kemudian menemukan promotor yang mendukung penelitian di bidang fisika atmosfer.
Salah satu tantangan terbesar selama studi adalah mengelola waktu antara studi doktoral dan pekerjaan sebagai asisten riset. Oleh karena itu, Ravidho menekankan pentingnya komunikasi dengan promotor dan pembagian skala prioritas untuk menyelesaikan tugas-tugas secara efektif.
Ravidho mengaku gemar membaca buku self-improvement dan berdiskusi untuk bertukar ide. Salah satu pencapaian yang membanggakan adalah artikel pertamanya yang berhasil diterbitkan di jurnal terindeks Q1 Scopus. “Penelitian tugas akhir saya mengambil topik validasi dan pemanfaatan data satelit Global Precipitation Measurement (GPM) untuk analisis curah hujan dan bencana hidrometeorologi di Indonesia,” sebutnya.
Setelah menyelesaikan studi S3, Ravidho akan menjalani program post-doctoral di Kyoto University melalui program Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) dengan Prof. Hiroyuki Hashiguchi sebagai host researcher.
Ravidho meyakini bahwa apa yang ia capai dapat diikuti oleh siapa pun dengan kemauan yang kuat. “Satu hal yang saya yakini, pendidikan adalah salah satu jalan paling masuk akal untuk meningkatkan taraf hidup kita dan keluarga di masa depan,” tutupnya. (M-4)