ADA teknologi dalam perkembangbiakan pada hewan, salah satunya yaitu kawin suntik. Teknologi ini dikenal pula dengan istilah inseminasi buatan (IB).
IB adalah proses memasukkan cairan sperma (semen) dari sapi jantan yang unggul ke dalam saluran perkembangbiakan sapi betina dengan bantuan manusia. Inseminasi buatan dilakukan dengan cara memasukkan sperma (semen) yang telah dibekukan dengan menggunakan alat seperti suntikan.
Inseminasi buatan memiliki beberapa manfaat, antara lain efisiensi waktu, efisiensi biaya, dan memperbaiki kualitas anakan sapi.
Baca juga : Mengenal Perkembangbiakan Aseksual dan Seksual pada Hewan
Perbaikan kualitas semisal sebagai penghasil daging yang berkualitas (sapi potong). Sebagai contoh, untuk menghasilkan anakan sapi dengan kualitas daging yang baik dan berjumlah banyak diambil sel-sel sperma dari sapi brahma dari India untuk diinseminasikan pada sapi betina lokal.
Itulah akhir dari Bab 2 Kelas IX SMP tentang sistem perkembangbiakan tumbuhan dan hewan. Berikut rangkumannya sebagaimana dilansir dari Buku Ilmu Pengetahuan Alam/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 1 yang ditulis Siti Zubaidah dkk.
Rangkuman
1. Tumbuhan dan hewan dapat melakukan perkembangbiakan secara seksual dan aseksual.
2. Reproduksi aseksual adalah perkembangbiakan tumbuhan atau hewan tanpa melewati proses fertilisasi. Perkembangbiakan aseksual menggunakan organ tubuh ataupun bagian tubuh hewan ataupun tumbuhan.
Baca juga : Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Angiospermae
3. Reproduksi seksual adalah perkembangbiakan yang melalui proses fertilisasi, yaitu proses peleburan inti sel kelamin jantan (sel sperma) dan inti sel kelamin betina (sel telur).
4. Reproduksi aseksual alami tumbuhan Angiospermae dengan menggunakan rhizoma, stolon, umbi lapis, umbi batang, kuncup adventif daun, dan anakan. Perkembangbiakan aseksual buatan dapat dilakukan melalui cangkok, merunduk, menyambung, menempel, dan setek. Perkembangbiakan seksual merupakan cara perkembangbiakan yang melibatkan sel kelamin dan fertilisasi. Perkembangbiakan seksual pada tumbuhan melibatkan sel kelamin berupa sel sperma yang dihasilkan oleh serbuk sari dan sel telur yang dihasilkan oleh putik.
5. Reproduksi pada tumbuhan Gymnospermae secara seksual melalui penyerbukan dan pembuahan yang terjadi pada strobilus. Perkembangbiakan aseksual terjadi melalui tunas akar pada tumbuhan pinus dan bulbil pada tanaman pakis haji.
Baca juga : Perkembangbiakan Vegetatif pada Tumbuhan Berbiji Tertutup Angiospermae
6. Tumbuhan paku (Pteridophyta) mengalami tahap gametofit dan sporofit. Perkembangbiakan seksual terjadi pada tahap gametofit yaitu dengan dihasilkannya sel kelamin. Sel kelamin jantan dan betina yang dihasilkan akan mengalami fertilisasi. Tahapan selanjutnya ialah tahap sporofit, yaitu dimulai Ketika zigot hasil fertilisasi akan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora. Perkembangbiakan aseksual pada tumbuhan paku dapat melalui rhizoma.
7. Tumbuhan Lumut (Bryophyta) mengalami perkembangbiakan seksual dan aseksual pada satu kali perkembangan hidupnya. Perkembangbiakan seksual dengan menghasilkan gamet jantan dan gamet betina, yaitu pada tahap gametofit. Pada tahapsporofit tumbuhan lumut menghasilkan spora. Perkembangbiakan lumut secara aseksual dapat melalui gemmae dan fragmentasi.
8. Teknologi perkembangbiakan pada tumbuhan meliputi vertikultur, hidroponik, dan kultur jaringan tumbuhan.
Baca juga : Teknologi Perkembangbiakan pada Tumbuhan
9. Hewan dapat melakukan perkembangbiakan aseksual melalui tunas, fragmentasi, dan partenogenesis.
10.Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya hewan yang berkembang biak secara seksual dibagi menjadi hewan vivipar, ovipar, dan ovovivipar.
11. Beberapa hewan dapat mengalami tahap perkembangbiakan seksual dan tahap perkembangbiakan aseksual dalam satu kali perkembangan hidup, misalnya pada ubur-ubur.
12.Beberapa hewan dapat mengalami metamorfosis atau perubahan struktur tubuh tiap tahap pertumbuhan dan perkembangannya. Metamorfosis dapat digolongkan menjadi metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
13. Teknologi perkembangbiakan pada hewan misalnya melalui inseminasi buatan. (Z-2)