Jakarta -
PT Pertamina (Persero) mengatakan pemanfaatan minyak jelantah untuk bioavtur bisa menurunkan emisi. Langkah ini dilakukan sebagai upaya Pertamina untuk mendukung target pemerintah Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.
Tak hanya itu, Senior Vice President Technology Innovation PT Pertamina (Persero) Oki Muraza pemanfaatan bioavtur juga mampu mengurangi emisi gas buang dari pesawat terbang hampir 85%.
"Kalau memakai data emisi default CORSIA penurunan dari 89,0 CO2eq/MJ ke 13,9 CO2eq/MJ hampir 85%," kata Oki Muraza di acara Festival LIKE 2, JCC, Jumat (9/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ada regulation framework dari pemerintah akan mendetailkan ini dari sisi policy dan sebagainya. Dari sisi Pertamina kita menyiapkan teknologinya," sambungnya.
Dia mengatakan untuk saat ini, Pertamina tengah berupaya untuk melakukan proses pengadaan minyak goreng bekas dalam skala besar.
"Dan sekarang lagi proses pengadaan (minyak goreng bekas) untuk mendapatkan katalis yang cukup untuk memproses skala kilang. Insyaallah akhir tahun kita siapkan," jelasnya.
Dia menjelaskan pemanfaatan minyak nabati untuk bahan bakar pesawat terbang sudah dilakukan pengujian pada akhir 2023 lalu dengan menggandeng Garuda Indonesia.
"Dalam minyak nabatinya kita sudah uji coba terbang tahun lalu 2023 kita uji terbang 2,4% menggunakan minyak berbasis sawit," tutupnya.
Untuk diketahui, Festival LIKE 2 merupakan agenda yang merangkum akumulasi kerja-kerja dan langkah korektif bidang Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan dan Energi (khususnya energi terbarukan). Adapun tema yang diambil dalam festival yang digelar pada 8-11 Agustus 2024 dI Jakarta Convention Center Hall A & B, Senayan, Jakarta ini yaitu '10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas'
Acara ini akan diisi oleh berbagai kegiatan diantaranya I LIKE CONCERT, I LIKE WALK (Fun Walk), Talk Show, Exhibition, Coaching Clinic, Sellers Meet Buyer, Demo Inovasi, Competition, dan KLHK Appreciation Night.
(prf/ega)