LAYANAN diagnostik yang berfokus pada upaya preventif dan promotif seperti deteksi dini dan edukasi penyakit menjadi semakin penting dalam layanan kesehatan.
Roche DiagnosticsIndonesia (Roche) didukung oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Indonesia (PDS PatKLin) dan Perhimpunan Spesialis Patologi Anatomik Indonesia (PDS PA) kembali menggelar seminar ilmiah nasional, Roche Fair 2024 bertajuk “Shaping the Future: Rethinking Accessthrough Diagnosticsin Indonesia”.
Seminar ini mengupas tren lanskap pelayanan kesehatan dan memperkenalkan berbagai teknologi diagnostik terbaru hingga manajemen penyakit yang menekankan pentingnya akses menuju layanan diagnostik yang berfokus pada upaya preventif dan promotifseperti deteksi dini dan edukasi penyakit.
Baca juga : Ebus, Teknologi untuk Mendiagnosis Kanker Paru-Paru
“Sebagai langkah nyata menuju Indonesia Sehat 2045, integrasi pelayanan kesehatan primer, termasuk inovasi diagnostik menjadi prioritas. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan diagnostik, mendukung penelitian, dan memastikan akses pelayanan kesehatan yang merata, guna memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup jutaan orang di Indonesia," jelas Dra. Lucia Rizka Andalusia, Apt, M.Pharm, MARS, Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ia menambahkan, menghadapi tantangan akses kesehatan, ini merupakan tanggung jawab bersama antarpemangku kepentingan. "Integrasi diagnostik bersama pemerintah membutuhkan kerja sama yang efektif dan kohesif agar akses pelayanan kesehatan merata. Kami mengapresiasi inisiatif dan kinerja para pemangku kepentingan serta pihak swasta,” ujarnya.
Hampir setengah dari populasi dunia tidak memiliki akses pada tes dan layanan diagnostik yang penting untuk mendiagnosis penyakitseperti diabetes, kanker, penyakit menular, dan berbagai penyakit serius lainnya. Setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat sesuai kebutuhannya.
Baca juga : Deteksi Dini Kanker Paru dengan CT Scan Dosis Rendah
"Kami menjadikan diagnostik sebagai fokus utama kami untuk memenuhi hak ini dan menyerukan pentingnya peran diagnostik dalam keseluruhan rantai perawatan pasien. Sebab, diagnostik merupakan kunci dalam
pengambilan keputusan kesehatan yang tepat,” kata Lee Poh Seng, Director, Diagnostics Division, PT Roche Indonesia.
Pada Roche Fair tahun ini, Rochemeluncurkan dua inovasi diagnostik yakni cobas Pulse system yang merupakan solusi pengukuran gula darah yang dapat terkoneksi dengan sistem rumah sakit rumah sakit dan Elecsys HCV Duo Immunoassay untuk membantu mendiagnosa dan menangani pasien dengan infeksi virus hepatitis C akut atau kronis. Kedua inovasi ini dapat meningkatkan akses dan layanan diagnosis sehingga penyakit dapat dideteksi dengan lebih cepat serta memaksimalkan perawatan yang diberikan.
DR. Dr. Teguh Triyono, M.Kes, Sp.PK, Subsp.BDKT(K), Subsp.KV(K), Wakil Ketua I Pengurus Pusat, Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PP PDS PatKLIn) menjelaskan diagnostik memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas pelayanan kesehatan nasional, termasuk di dalamnya peran
pemeriksaan laboratorium klinik.
"Saat ini banyak laboratorium klinik menghadapi tantangan terutama terkait sumber daya dan kesiapan dalam melakukan deteksi penyakit emerging dan re-emerging. Oleh karena itu, inovasi-inovasi baru di bidang diagnostik dan kedokteran laboratorium seperti pemeriksaan, alat, atau metode yang mengadopsi teknologi mutakhirsangat diperlukan untuk memungkinkan pengelolaan pasien yang lebih efisien, baik dariskrining, diagnosis, perencanaan pengobatan, hingga evaluasi dan monitoring terapi,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Roche Diagnostics Indonesia juga melakukan pengumuman kerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) berjudul Peningkatan Upaya Deteksi Dini dan Upaya Kesehatan Masyarakat dalam Rangka Penanggulangan Penyakit. (H-2)