Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan atau fed funds rate (FFR) sebesar 50 basis points (bps), menjadi 4,75%-5,0%, pada Rabu (19/9) waktu AS. Penurunan FFR diprediksi masih akan berlanjut dua kali di tahun ini. Langkah tersebut menandai pelonggaran kebijakan moneter pertama The Fed sejak covid-19 di 2020.
Pemangkasan suku bunga AS tersebut secara mengejutkan lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar yang hanya memprediksi 25 bps. Melansir Yahoo Finance, suara pejabat The Fed terpecah dalam menentukan pemotongan suku bunga. Ada perbedaan pendapat dalam keputusan akhir, yakni dari Anggota Dewan Gubernur The Fed Michelle Bowman yang tidak setuju memotong 50 bps. Dia lebih memilih pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Namun pada akhirnya, kesepakatan tercapai dan tidak ada pejabat The Fed yang memberikan suara menentang untuk memangkas FFR sebesar 50 bps.
Baca juga : Kebijakan The Fed masih Jadi Faktor Ketidakpastian Ekonomi Global
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengakui adanya perbedaan pendapat dalam pemangkasan FFR, namun juga mengatakan ada dukungan luas untuk pemotongan 50 bps tersebut. Selain itu, dia juga menepis anggapan bahwa pemotongan yang lebih besar sebesar 50 basis poin adalah upaya untuk mengejar ketinggalan seiring dengan melemahnya pasar kerja AS.
"Kami tidak merasa ketinggalan. Kami pikir ini tepat waktu tetapi Anda dapat menganggap ini sebagai tanda komitmen kami untuk tidak tertinggal," ucapnya.
Kemudian, dalam konsensus di antara para pejabat The Fed memperkirakan adanya dua pemotongan lagi sebesar 25 basis poin tahun ini, diikuti empat pemotongan suku bunga lagi tahun depan, dan dua pemotongan lagi di 2026. (Z-11)