SEJUMLAH negara Arab dan Islam menyatakan solidaritas kepada Libanon dan menawarkan bantuan medis setelah ledakan penyeranta (pager). Pager, perangkat telekomunikasi nirkabel, meledak pada Selasa (17/9) di beberapa wilayah di Libanon, termasuk ibu kota Beirut, yang menurut media Libanon diduga sebagai peretasan sistem oleh Israel.
Sumber keamanan Libanon mengatakan bahwa badan intelijen Israel, Mossad, menanam bahan peledak di dalam pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah beberapa bulan sebelum meledak. Duta Besar Libanon untuk PBB, Hadi Hachem, menyebut hal ini sebagai agresi yang setara dengan kejahatan perang dan memperingatkan bahwa insiden ini akan memperburuk konflik.
Tidak ada komentar dari Israel terkait ledakan pager, tetapi Hizbullah bersumpah akan membalas Israel atas ledakan tersebut.
Baca juga : 5.000 Perangkat Penyeranta Diimpor Hizbullah Lima Bulan Lalu
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Libanon Najib Mikati dan menyatakan kesedihan atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa itu. Ia menggambarkan upaya Israel untuk memperluas konflik di kawasan tersebut sebagai berbahaya dan menegaskan bahwa upaya menghentikan Israel akan terus berlanjut.
Menteri Luar Negeri Libanon Abdullah Bou Habib menerima panggilan telepon dari Menlu Mesir, Badr Abdelatty, yang menyatakan solidaritas negaranya dengan Libanon setelah ledakan tersebut. Abdelatty mengatakan bahwa Mesir siap memberikan segala bentuk bantuan untuk merawat korban luka.
Bou Habib juga menerima panggilan telepon lain dari Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi yang menyampaikan belasungkawa dan menawarkan bantuan perawatan medis bagi mereka yang terluka akibat ledakan.
Baca juga : Hungaria Tepis Keberadaan Produsen Pager Meledak di Libanon
Menteri Kesehatan Lebanon Firas Al-Abiad juga melakukan panggilan telepon dengan Menlu Iran, Mohammadreza Zafarghandi, yang mengatakan bahwa Iran siap memberikan bantuan medis dan dukungan kepada korban ledakan tersebut.
Kementerian Kesehatan Irak mengirimkan bantuan dan tim medis untuk membantu upaya perawatan korban luka, menurut laporan dari kantor berita negara Irak, INA. Tim medis yang terdiri dari dokter dan paramedis dari Bulan Sabit Merah Iran juga tiba di Beirut untuk memberikan bantuan dan perawatan medis bagi korban luka, menurut kantor berita negara IRNA.
Raja Yordania Abdullah II juga memerintahkan pengiriman pesawat C-130 untuk mengantarkan bantuan darurat ke sektor kesehatan Libanon setelah ledakan tersebut. Ledakan pager ini terjadi di tengah meningkatnya eskalasi di perbatasan antara Israel dan Hizbullah yang terlibat dalam peperangan lintas batas sejak dimulainya perang mematikan oleh Tel Aviv di Jalur Gaza.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 41.200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, setelah serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. (Ant/Z-2)